:: ntah pape ::

Manhaj+Penggerak(Murobbi+Mutarobbi)+Pure Tarbiyyah+Asolah Da'wah=Mantop

Sumer2 diatas+Wadah=Mantop Tahap Power Rangers

mm, untuk mnjadi MANTOP YG TAHAP POWER RANGERS=Nk x nk Wadah wajib dilengkapi dgn benda2 diatas..(maaf kirenyer sedikit mengelirukan). sooooo, mmmmmmmmmm, errrrrrrrr, ishhhhh, x dr pape la..JazakumuLLAH kerana sudi menyinggah

:: PeNyAkiT YaNg MeNyAkitKaN ::




Anta/Anti terkena sakit flu? Biasanya apabila kita banyak melakukan aktiviti tetapi tidak disertai istirehat dan makanan yang menunjang serta kondisi cuaca yang tidak ngam dapat membuat seseorang akan mudah mendapatkan penyakit FLU tersebut. Untuk mengubati penyakit tersebut biasanya doktor akan bagi minum ubat dan istirahat yang cukup.

Lalu bagaimana seorang ikhwah klu terkena FLU (Futur, Lesu, Uzlah)? Jawabnya tidak jauh berbeza dengan seorang yang terkena penyakit flu. Adanya beberapa kes tentang al akh yang kemudian sangat aktif dalam organisasi dakwah kemudianya tiba-tiba enggan untuk aktif kembali, ada juga yang hanya sekadar untuk menggugurkan kewajiban sebagai mutarobbi dengan prinsip "Asal Murobbi Senang" atau "Asal tidak tercatat negatif dalam struktural".


Penyebab sakit F L U
Untuk mengetahui seorang ikhwah terkena penyakit FLU, maka ada baiknya kita membuka kembali buku yang menjadi acuan aktivis tahun '90an yaitu "Terapi Mental Aktivis Harakah" tulisan DR. Sayyid Muhammad Nuh. Penyakit Futur ditempatkan pada bab pertama setelah bab pendahuluan mengenai "penyakit-penyakit di tengah jalan." Dua hal utama terjadinya futur adalah berlebih-lebihan dalam beragama dan suka menyendiri atau meninggalkan jamaah.

Terjadinya seorang al-akh berlebih-lebihan dalam beragama disebabkan banyaknya tugas yang dipikul oleh ikhwah tersebut dan tidak dibantu dalam sebuah 'team'. Tampaknya sudah menjadi suatu kebiasaan atau rahsia umum dikalangan kita bahwa apabila seorang ikhwah yang mendapatkan amanah sebagai ketua dalam jabatan perancangan maka biasanya ketua tersebut yang akan dituntut untuk tugas-tugas yang ada dan ikhwah yang lain sibuk dengan tugas-tugas luar.

Hal lainnya adalah suka menyendiri atau meninggalkan jamaah, biasanya seorang ikhwah lebih menyukai kesendirian mungkin tidak lagi merasakan manisnya semangat ukhuwah dalam berjamaah serta tidak menemukan adanya nuansa ruhiyyah ketika melakukan aktiviti ibadah dalam kesunyian. Dalam kesunyian ini, apabila ada saudaranya yang membiarkannya dalam kondisi tersebut, lambat laun namun pasti akan menjerumuskan akh tersebut dalam kelesuan beraktiviti dakwah. Beliau akan lebih suka dalam kemanisan beribadah daripada kesusahan aktivitas dakwah.

Lesu akan menjadi tingkat yang paling berbahaya dalam kondisi futur bagi seorang ikhwah, kerana apabila seorang al-akh sudah mengalami kelesuan biasanya lebih suka untuk Uzlah. Uzlah bisa dijadikan alasan seorang ikhwah karena lebih merasakan manisnya nilai ruhiyyah daripada berdakwah ke masyarakat. Adapula yang beralasan bahawa dengan bergaul dengan manusia dapat menganggu konsentrasi beribadah dengan melupakan pengertian ibadah yang sebenarnya.


Terapi Penyakit F L U Kader
Untuk mengubatinya tentu saja yang bersangkutan harus dapat memotivasi diri kembali dengan membaca buku-buku yang diperlukan, muhasabah diri pada saat istirehat. Tetapi, selain penyembuhan oleh yang bersangkutan maka kondisi lingkungan yang kondusif dalam proses penyembuhan tersebut. Menjenguk dan memberi oleh-oleh dari saudaranya bisa menjadi cara untuk mempercepat proses penyembuhan.

Seperti etika dalam menjenguk orang sakit, diusahakan tidak membahas tuntutan tugas dakwah, masalah-masalah dakwah yang harus diselesaikan, tetapi pembicaraan dapat diarahkan mengenai perhatian terhadap dirinya, keluarga dan hal-hal lain mengenai kesulitan prbadi kehidupannya dan akan lebih baik bila menawarkan diri untuk membantunya membantu permasalahan yang dihadapinya.

"Bagaimana kabar antum akhi?" Sudah lama tidak pernah kelihatan" Terdengar lebih baik dan manis daripada teguran "Kemana saja antum? Banyak tugas tuh!" atau "Kemana saja antum" Dimana saja antum bersembunyi antum akan tetap dicari akhi, bahkan bisa jadi catatan kaderisasi untuk tingkatan antum!?.

Atau "Akh, tugas yang kemarin antum dapat ada yang bisa ana Bantu?" juga terasa lebih baik dan melegakan bila dibandingkan "Bagaimana nih kerjaan antum? Kok hasilnya begini?". Ucapan-ucapan tersebut kelihatan sederhana tetapi sangat berpengaruh dalam dakwah fardiyah, silahkan baca kembali Sentuhan hati penyeru dakwah, panduan berdakwah syabiah tulisan Abbas As-sisi.


Memanusiakan kader dakwah
"Ikhwan juga manusia" begitu kadang sindiran beberapa akh dalam sebuah pembicaraan. Bersikaplah realistis terhadap kondisi saudara kita. Seorang al-akh yang sangat kekurangan dalam kondisi ekonomi, keluarga, waktu atau kesehatan tidak pernah kita anggap sebagai suatu masalah, tidak kita perhatikan bahkan tidak memberi solusi karena kita menganggap dia adalah kader dakwah yang harus menyelesaikan masalahnya sendiri karena masalah umat sudah terlalu banyak.

Paradigma yang berbunyi "Masalah dai bukan masalah umat" seharusnya diubah menjadi "Dai adalah bagian dari umat dan permasalahan dai adalah bagian dari permasalahan umat", sehingga dengan demikian, sudah seharusnya kita memberi perhatian lebih terhadap permasalahan yang dihadapi oleh para kader dakwah karena mereka adalah penggerak atau motor dalam masyarakat. Bisa dibayangkan, bila motor penggerak rusak tentu saja tidak akan bergerak dan masyarakat tidak akan berubah karena nilai-nilai dakwah tidak pernah sampai ke masyarakat.

Sebagaimana dalam kisah sirah nabawi, kita akan banyak menemukan perhatian lebih Rasulullah terhadap para sahabatnya sebagai motor penggerak utama, seperti sebelum shalat berjamaah beliau memperhatikan siapa si fulan yang tidak hadir dan menanyakan keadaannya. Bahkan tidak hanya menanyakan tetapi juga berkunjung memberi bantuan. Inilah cara yang diajarkan Rasulullah, seroang Murabbi, tauladan kita semua.


Bahasa Motivasi lebih baik dari bahasa ancaman
Apa yang menyebabkan para ulama kita terus berjuang dan berdakwah serta bersabar dalam medan yang susah pada zaman atau era terdahulu? Tentu saja jawabannya adalah untuk menggapai ridho-Nya dan dimasukkan dalam jannah-Nya, sebuah tujuan utama dalam mengisi lembar dakwah di dunia ini. Dengan adanya tujuan dalam diri mereka amka mereka akan mempunyai daya gerak yang luar biasa sebagaimana kualitas ini disebutkan dalam QS. Al Anfaal: 65 -66, bahwa nilai mereka bisa lebih besar 10 kali, 100 kali bahkan 1000 kali.

"Wahai Nabi (Muhammad) kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti." "Sekarang Allah telah meringankan kamu karena Dia Mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka jika diantara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus (orang musuh), dan jika diantara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus ribu orang dengan izin Allah, Allah beserta orang-orang yang sabar."

Sebuah kekuatan yang luar biasa, kekuatan yang melebihi segalanya hingga meruntuhkan rasa takut terhadap ancaman manusia, mereka lebih takut terhadap ancaman Allah SWT, ancaman apabila catatan amal perbuatan yang buruk akan diberikan dari punggung manusia. Mereka lebih takut terhadap ancaman tersebut daripada ancaman yang keluar dari seorang manusia.

Motivasi diri itu tumbuh dari kesadaran akan tujuan utama, daya gerak akan keluar dengan kekuatan yang luar biasa. Bandingkan dengan orang yang bekerja atas dasar motivasi Allah semata dengan orang yang bekerja atas dasar takut akan ancaman terhadap manusia, manakah yang akan bergerak secara terus menerus dan mempunyai kekuatan yang luar biasa? Pergeseran nilai dakwah ini mulai dirasakan oleh beberapa ikhwah, bahasa ancaman mulai terdengar apabila ikhwah tidak mencapai target. Ancaman terhadap nilai catatan seorang kader dianggap sebagai sesuatu yang penting bagi perjalanan "karir" kader dakwah tersebut, hingga hal tersebut mempengaruhi nilai kerja di lapangan. Kader dakwah akan mengutamakan kerja yang lebih mendekatkan pada jenjang "karir", pemilihan lapangan dakwahpun diperhitungkan. Dalam hitungan beberapa kader, sebuah institusi bukanlah tempat yang prestisius dan menjanjikan karena selain "tidak pernah dilihat", banyak tugas operasional yang harus dilakukan dalam memenuhi nilai target, mulai dari mencari dana hingga melakukan kegiatan.

Namun demikian adapula ikhwah yang melihat dari sudut pandang berbeda, syiar menjadi ladang amal yang luar biasa, nilai keikhlasan dan kesabaran benar-benar diuji, mental ditempa, pemikiran pun akan diajak untuk selalu diasah dan pengorbanan pun akan selalu dituntut. Mereka tidak begitu mempedulikan siapa yang akan melihat kerja mereka, walau mereka sudah bekerja optimal bahkan maksimal dalam berdakwah tetapi masih saja disalahkan, mereka menganggap sebagai suatu masukan dan evaluasi. Mereka yakin bahwa Allah SWT Maha Melihat apa yang dilakukan hamba-Nya, Dia mempunyai catatan tersendiri untuk hamba-hamba-Nya.

Dari segelintir merekalah, maka dakwah berjalan dengan berbagai program dan kegiatan, tetapi dalam realitanya, dari segelintir ini, satu persatu perlahan mulai terkena penyakit FLU. Banyaknya permasalahan dan tuntutan tugas, minimnya perhatian saudaranya serta kondisi lingkungan yang tidak kondusif membuat daya tahan "iman" seorang akh akan dapat ditembus oleh penyakit FLU ini, di sisi lain rekrutmenpun berjalan lambat yang komitmennyapun masih harus diuji dalam lapangan dakwah.

Bisa jadi tulisan ini hanyalah salah satu peristiwa khusus yang kemudian dijadikan kasus umum, bisa jadi pula tulisan ini sebuah realita yang tersembunyi dan menggerogoti nilai dakwah secara senyap sedikit demi sedikit, seperti kerja anai-anai pada sebuah batang kayu, tampak bagus dalam data tetapi mulai hilang dalam nilai, bagus dalam kuantitas. Hanya saja, bila fenomena ini benar dan mulai mewabah maka harus kita sikapi dan tangani secara bijaksana dan mulai dicarikan "ubat" yang manjur serta "doktor" yang berpengalaman.

Semoga Allah SWT memberikan istiqomah serta keikhlasan kepada kita semua dalam melanjutkan warisan risalah dakwah ini dan semoga Allah SWT memberikan kepada kita kemuliaan di sisi-Nya, Amiin.

Engkau merangkak mencari mulia,
Dan orang-orang yang mencarinya berusaha
Sepenuh jiwa menempuh kelelahan

Mereka mengejar mulia hingga
Banyak yang jemu,
Yang akan menemukannya hanya yang
Sungguh-sungguh dan bersabar.
Jangan mengira bahwa mulia adalah kurma
Yang akan kau makan,
Tak akan pernah kau dapatkan mulia
Sebelum pahitnya sabar.

:: JaUh LagI AkHii ('',) ::



"Akh, dulu ana merasa semangat saat aktif dalam da'wah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat ternyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh."Begitu keluh kesah seorang mad'u kepada seorang murobbinya di suatu malam. Sang murobbi hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad'unya. "lalu apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu ? " sahut sang murobbi setelah sesaat termenung. " Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan prilaku beberapa ikhwah yang justru tidak Islami. Juga dengan organisasi dakwah yang Ana geluti; kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus, Ana mendingan sendiri saja." Jawab mad'u itu.




Sang murobbi termenung kembali. Tidak tampak raut terkejut dari roman di wajahnya. Sorot matanya tetap terlihat tenang, seakan jawaban itu memang sudah diketahuinya sejak awal. " Akhi, bila suatu kali antum naik sebuah kapal mengarungi lautan luas. Kapal itu ternyata sudah sangat bobrok. Layarnya banyak berlubang, kayunya banyak yang keropos bahkan kabinnya bau kotoran manusia. Lalu, apa yang akan antum lakukan untuk tetap sampai pada tujuan?". Tanya sang murobbi dengan kiasan bermakna dalam. Sang mad'u terdiam dan berfikir. Tak kuasa hatinya mendapat umpan balik sedemikian tajam melalui kiasan yang amat tepat. " Apakah antum memilih untuk terjun kelaut dan berenang sampai tujuan?". Sang murobi mencoba memberi opsi. "Bila antum terjun ke laut, sesaat antum akan merasa senang. Bebas dari bau kotoran manusia, merasa kesegaran air laut, atau bebas bermain dengan ikan lumba-lumba . tapi itu hanya sesaat.Berapa kekuatan antum untuk berenang hingga tujuan?. Bagaimana bila ikan hiu datang. Darimana antum mendapat makan dan minum? Bila malam datang, bagaimanan antum mengatasi hawa dingin?" serentetan pertanyaan dihamparkan dihadapan sang mad'u. Tak ayal, sang mad'u menangis tersedu. Tak kuasa rasa hatinya menahan kegundahan sedemikian.




Kekecewaannya kadung memuncak, namun sang murobbi yang dihormati justru tidak memberi jalan keluar yang sesuai dengan keinginannya."Akhi, apakah antum masih merasa bahwa jalan dakwah adalah jalan yang paling utama menuju ridho Allah? " Bagaimana bila ternyata mobil yang antum kendarai dalam menempuh jalan itu ternyata mogok? Antum akan berjalan kaki meninggalkan mobil itu tergeletak dijalan, atau mencoba memperbaikinya? . Tanya sang murobbi lagi.Sang mad'u tetap terdiam dalam sesenggukan tangis perlahannya. Tiba-tiba ia mengangkattangannya :"Cukup akhi, cukup. Ana sadar.. maafkan Ana…. ana akan tetap Istiqomah. Ana berdakwah bukan untuk mendapatkan medali kehormatan. Atau agar setiap kata-kata ana diperhatikan…"Biarlah yang lain dengan urusan pribadinya masing-masing. Biarlah ana tetap berjalan dalam dakwah. Dan hanya Allah saja yang akan membahagiakan ana kelak dengan janji-janji- Nya.




Biarlah segala kepedihan yang ana rasakan menjadi pelebur dosa-dosa ana". Sang mad'u berazzam dihadapan sang murobbi yang semakin dihormatinya.Sang murobbi tersenyum "Akhi, jama'ah ini adalah jamaah manusia. Mereka adalah kumpulan insan yang punya banyak kelemahan. Tapi dibalik kelemahan itu, masih amat banyak kebaikan yang mereka miliki . Mereka adalah pribadi-pribadi yang menyambut seruan Allah untuk berdakwah. Dengan begitu, mereka sedang berproses menjadi manusia terbaik pilihan Allah." "Bila ada satu dua kelemahan dan kesalahan mereka, janganlah hal itu mendominasi perasaan antum. Sebagaimana Allah ta'ala menghapus dosa manusia dengan amal baik mereka, hapuslah kesalahan mereka dimata antum dengan kebaikan-kebaikan mereka terhadap dakwah selama ini. Karena di mata Allah, belum tentu antum lebih baik dari mereka."




"Futur, mundur, kecewa atau bahkan berpaling menjadi lawan bukanlah jalan yang masuk akal. Apabila setiap ketidak-sepakatan selalu disikapi dengan jalan itu , maka kapankah dakwah ini dapat berjalan dengan baik?" sambungnya panjang lebar. "Kita bukan sekedar pengamat yang hanya bisa berkomentar. Atau hanya pandai menuding-nuding sebuah kesalahan. Kalau hanya itu, orang kafirpun bisa melakukannya. Tapi kita adalah da'i. kita adalah khalifah. Kitalah yang diserahi amanat oleh Allah untuk membenahi masalah-masalah di muka bumi. Bukan hanya mengeksposnya, yang bisa jadi justru semakin memperuncing masalah."Jangan sampai, kita seperti menyiram bensin ke sebuah bara api. Bara yang tadinya kecil.tak bernilai, bisa menjelma menjadi nyala api yang yang membakar apa saja. Termasuk kita sendiri!" "Bekerjalah dengan ikhlas. Berilah taushiah dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang kepada semua ikhwah yang terlibat dalam organisasi itu. Karena peringatan selalu berguna bagi orang beriman.




Bila ada isyu atau gosip tutuplah telinga antum dan bertaubatlah. Singkirkan segala ghil antum terhadap saudara antum sendiri. Dengan itulah, Bilal yang mantan seorang hamba hina menemui kemuliaannya." Suasana dialog itu mulai mencair. Semakin lama, pembicaraaan melebar dengan akrabnya. Tak terasa, kokok ayam jantan memecah suasana. Sang mad'u bergegas mengambil wudhu untuk berqiyamu lail. Malam itu. Sang mad'u sibuk membangunkan mad'u yang lain dari asyik tidurnya. Malam itu sang mad'u menyadari kesalahannya. Ia bertekad untuk tetap berputar bersama jama'ah dalam mengarungi jalan dakwah. Pencerahan diperolehnya. Demikian juga yang kita harapkan dari semua kita.

:: STUdio...STUdio...STUdio ::






bacer dgn hati sorang DA'IE yer ('',)v

Esok ana balik rumah..bali raye dgn kluarge terchenta..n dengan adik2 usrah dekat klantan..prasaan yg amat best tu trus ilang pagi tadi..ana ingatkan design dah OK, tp KO plak jadiknyer..macam huru-hara gak r jiwa mule2 tu..tp nk wat mcm mane, sape suruh amek course ni..dah ler susah, 5 tahun plak tu..ALHAMDULILLAH..sabar je lah syawal..huhu..dalam kegundah-gelanaan ana tu (setelah disuruh untuk REDO design)..ana hanya mampu berkata2 dalam hati..YA ALLAH permudahkanlah aku




tetibe jer, ntah mcm maner, ana berada di depan studio master ana..Dr Fauzi the great..huhu..(die ni memang terkenal di kalangan budak2 arkitek)..tengah die sibuk berceriter pasal structure, dengan kegelisahan yg td telah membaluti diri ni..ana tertarek dgn part of his words..(nanti diceritakan dibawah)


p/s:cerita di atas ni hanyalah sekadar pem'buka'an sahaja..tidak terdetik niat utk bercerita hal peribadi tp rasenyer ia sedikit sebanyak dpt mberi gambaran ttg hidup budak arkitek yg selama ni asyik menjadi tnda tny ikhwah2 disekeliling ana..ana teringat kata2 sorg ikhwah IN******* dalam SUPER**** yg lepas..Satu ketika Mustafa masyhur pernah menasihati ikhwah2 IN*******




katamya:tarbiyyah tarbiyyah tarbiyyah tarbiyyah tarbiyyah(ana kurang pasti berapa kali..huhu) wassiyaasah)




so, begitu gak ana berkata:tarbiyyah tarbiyyah tarbiyyah tarbiyyah tarbiyyah ..hahaha..pastu barulah STUdio STUdio STUdio STUdio)

OK!..berbalik kepada kata2 Dr fauzi td..katanya:

sesetengah arkitek ni (bukan sesetengah, tp hampir keseluruhan) ingin melihat bangunan yg didesign olehny sebagai satu scupture yg FANCY, CHANTEEK, DECORATION SANA-SINI, ESTETIK dan GAH dimata orang..tp pada realitinyer, hampir kesemua bangunan tu tidak terjamin dan amat lemah dari segi workability nyer..(ader sedikit mksud mendalam disitu..hehe)..pastu ana dengan tak sedarnyer tergelak sendiirian..ntah..mgkin kata2 tu bg Dr fauzi hanyalh satu untaian akademik sahaja.. tp bg ana, ia lebih dari sekadar biasa..buat aper klu bangunan tu setetik la, power la, chanteek la, gah la..tp ianyer x workability..mcm maner bangunan tu nk menampung orang??..jawabnyer abis la SYAHID org2 dkt dalam tu..so, moral of the story (ntum jgnlah jadi monyet..hehe..sekadar imbasan dari FILM SANG MIROBBI)





konklusinyer, keESTETIKan sesebuah scupture x menjamin pape, n xkan berfaedah pn sekirenyer STRUCTURE nyer x kukuh..bangunan runtuh, occupants mati..kesiaaaaann..sama2lah kiter renung2kan..JAZAKUMULLAH KHAIRAN JAZA'

: Ya Ayyhuha Al-Ikhwah!! ::


Hai saudaraku! Hendaklah kita tetap di atas jalan dakwah supaya tidak tergelincir setelah mantap. Hendaklah kita berjalan terus menerus di atas jalan ini. Janganlah kita merasa jemu setiap waktu di setiap tempat segala suasana walaupun keseorangan tersisih jauh di muka bumi atau di dalam penjara. Hendaklah kita merasa-rasa penyertaaan Allah, sebab Dialah sebaik-baik Penjaga dan sebaik-baik Penolong. Janganlah jemu berjalan di atas jalan dakwah walaupun jauh dari tanda-tanda kemenangan, tidak melihat hasil dan buah amal usaha dan jihad saudara. Kerana Allah tidak menghisab hasil-hasil kerja kita, tetapi Allah menghisab di atas usaha dan niat kita.


Hendaklah kita tetap beristiqamah wahai saudaraku sekalipun tidak terdedah kepada bermacam-macam gangguan dan rintangan. Walaupun kebatilan sentiasa mengancam, menakutnakutkan atau menggertak kita, sebab kita mempunyai contoh teladan yang paling baik dari Rasulullah s.a.w dan sahabat-sahabat baginda. Hendaklah kita menghayati firman Allah:


"Dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa".

Al-Baqarah: 177 "


Iaitu orang-orang yang mentaati perintah Allah dan RasulNya sesudah mereka mendapat luka dalam peperangan Uhud, bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan bertakwa ada pahala yang besar. Iaitu orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan:


"Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, kerana itu takutlah kepada mereka", maka kata-kata itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab,"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". Maka mereka kembali dengan nikmat dan kurnia yang besar dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikut keredhaan Allah. Dan Allah mempunyai kurnia yang besar. Sesungguhnya mereka tidak lain hanyalah syaitan yang menakutnakutkan kamu dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), kerana itu janganlah kamu takut kepada mereka tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman ".

Alilmran: 172 175 "


Dan berapa ramai nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikutnya yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah kerana bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh. Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebih dalam urusan kami, dan tolonglah kami menghadapi kaum yang kafir". Kerana itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan".

Ali Imran : 146


Hendaklah kita tetap di atas jalan dakwah wahai saudaraku dan tidak menjauhkan diri daripadanya walau sejengkal pun sehingga KITA MATI ketika berada di atas jalan itu tanpa menukar, merubah atau memungkiri janji kita terhadap Allah dan menunggu salah satu dari dua kebaikan; iaitu kemenangan dan pimpinan manusia di serahkan kepada kita ataupun mati syahid dan berbahagia.
Syeikh Mustafa Masyhur

:: Antara Benih dan Sawah ::



Citer nie mmg sgt sgt sgt sgt sgt sgt sgt sgt sgt sgt sgt sgt sgt khas utk ikhwah n akhawat yg 'menggelarkan' diri sebagai seorang DA'IE

So, baca dengan hati seorang DA'IE la yer..

Kiter diibaratkan seorang pesawah yg berjalan ke seluuuuuuuruh tempat utk mencari benih-benih yang unggul..cari punyer cari punyer cari punyer cari, dapt la benih tu..pastu, kiter mesti nak tanam benih tu di dalam sawah kan??..hm, pastu kiter buat pulak sawah..nk wat sawah bukan senang, peeeenaaaatt..dah siap buat sawah, kiter pun mula la semai benih tu hati2..tapi..sawah tu belom lagi dimasukkan air..adooii..nk kena masukkan air la plaaaakk..kiter pn dengan segala kudrat yg ada, cari sumber air utk sawah kiter..nah..dah dimasukkan air, tapiiii...banyak la plak belut, ikan n hidupan air yg lain masuk ke sawah kiter..hmm..mcm maner benih aku nk tumbuh nieee..SOALNYA

KITA NAK SIBUK DENGAN SAWAH ATAU DENGAN BENIH, YA AKHI WA UKHT??

sekian..jazakumullah ('',)

:: Jom kenal 'member' kiter :) ::


ABUL A’LA AL-MAUDUDI

Beliau dilahirkan di Aurangbad ( Hyderabad ) pada 25 September 1903M. Pada mulanya ia bertugas sebagai wartawan muda yang sangat aktif. Ketika baru berusia 17 tahun, beliau telah pun menjadi ketua akhbar harian “Taj“ dan kemudian menjadi ketua 'Al-Jami'ah', salah satu akhbar harian Islam yang paling berpengaruh dan dikenali pada awal kurun ke 20 di India.


Pada ketika usianya meningkat 26 tahun (1929M) beliau telah menunjukkan kebolehan dan kemampuannya dalam Ilmu Islam iaitu dengan menyumbangkan sebuah karya ilmiah yang terkenal 'Al-Jihad fil Islam' yang merupakan satu-satunya buku yang penting sebagai kajian dan rujukan dalam bidang ini. Dan pada 1932M beliau telah berjaya menerbitkan sebuah majalah buletin yang bernama “Tarjuman Al-Quran”.Majalah ini telah memainkan peranan yang hebat sekali dalam membangkitkan semangat perjuangan Islam dalam usaha menentang penjajah dan pemerintahpemerintah Taghut - di Benua Kecil India - Pakistan khususnya dan di dunia Islam umumnya. Dalam tahun 1941M, dengan usahanya yang gigih, beliau telah mendirikan satu gerakan Islam yang bernama 'Al-Jamaat Islami' yang hingga kini terkenal sebagai satu-satunya gerakan yang sangat berpengaruh dan kuat berpegang kepada akidah Islam.


Pada tahun 1948M (ketika Pakistan diisytiharkan merdeka dari penjajah Inggeris), beliau telah ditangkap, iaitu setelah dikeluarkan buku beliau yang bertajuk 'Undang-undang dan Perlembagaan Islam' yang memberikan kritikan panas terhadap pemerintahan yang tidak mahu mengembalikan undangundang Islam sebagai dasar pemerintahan negara. Setelah 20 tahun lamanya didalam tahanan, maka akhirnya beliau telah dibebaskan. Menjelang tahun 1953M, beliau telah ditangkap lagi kerana kegiatan dakwah yang dipandang bahaya oleh pemerintah. Kali ini beliau dijatuhkan hukuman mati, tetapi beliau diberi peluang supaya membuat rayuan dan meminta kasihan belas dari pemerintah.


Beliau kembali bergiat dan terus bergiat dalam mempertahankan kesucian Agama Allah dari pencabulan manusia dan pemerintahan taghut. Dalam meneruskan perjuangan suci, beliau telah menyumbangkan banyak buah karya kepada dunia Islam. Karya-karya atau buku-buku beliau tak kurang dari 60 buah, yang menjelaskan tentang Islam dari berbagai aspek.

:: Tribulasi bagi RIJAL AD-DA'WAH?? ::



Bolehkah Kita Mengelakkan Tribulasi atau Mengurangkan Tekanannya atau Mengelakkannya Merupakan Penyelewengan dari Jalan Dakwah?

Ada orang menggambarkan bahawa dengan sedikit berpolitik, diplomasi dan menggunakan kecerdikan dan perlaksanaan yang baik dapat mengelakkan ujian dan bencana dari menimpa para pendokong dakwah dan memimpin para pendokong dakwah serta menjauhkan mereka dari bencana dan siksaan yang sangat dahsyat dari musuh-musuh Allah dan dari terus menimpa mereka atau sekurang-kurangnya mengurangkan tekanan dan memendekkan masanya.

Adakah pendapat ini benar dan tepat?

Benarkah mereka boleh berbuat demikian selagi mereka berpegang teguh dengan dakwah mereka?

Marilah kita mencari jawapan yang sahih terhadap persoalan ini. Marilah kita lihat sirah RasuluUah s.a.w. yang kita ikuti jejak langkahnya dan berjalan di atas jalannya. Kita semua mengetahui bahawa Rasulullah s.a.w. bersungguh-sungguh membawa kebaikan kepada orang-orang yang beriman, sangat pengasih dan sayang kepada mereka dan bersusah hati di atas kesusahan mereka sebagaimana yang disifatkan Allah Taala tentang baginda:

"Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin". AtTaubah: 128

Rasulullah s.a.w. sendiri terdedah kepada pelbagai rupa ujian penyiksaan hinggakan baginda sendiri melihat mukmin mengalami rupa penyeksaan dari pihak kafir Quraisy. Sekiranya Rasulullah mampu membuat sesuatu untuk menghalang penyiksaan kaum Musyrikin ke atas mukminin dan melindungi mereka, nescaya baginda berbuat demikian. Namun, baginda hanyalah mewasiatkan supaya mereka bersabar, bertahan di atas akidah mereka, menggembirakan mereka dengan syurga, dengan pertolongan Allah s.w.t. dan kemenangan agama Allah. Baginda bersabda kepada mereka.

"Bersabarlah sungguh-sungguh hai keluarga Yasir kerana sesungguhnya janji mu ialah syurga". Imam Bukhari rahmatullah telah meriwayatkan dari Qais berkata: “Aku telah mendengar Khabab r.a berkata: Aku telah mendatangi Rasulullah s.a.w. sedang baginda berbantalkan burdadi bawah naungan Kaabah. Ketika itu kami sedang menerima penyiksaan yang keras dari kaum musyrikin lalu dia berkata: Tidak mahukah kamu berdoa kepada Allah? Lalu Rasulullah s.a.w. duduk dengan merah padam mukanya lantas bersabda: Sesungguhnya telah terjadi kepada orang-orang sebelum kamu telah disikat dengan sikat-sikat besi yang mencakar-cakar daging-daging dan urat-urat mereka hingga ke tulang-tulang mereka. Itu tidak memalingkan muka dari agama mereka. Kepala mereka digergaji hingga terbelah dua. Ini tidak memalingkan mereka dari agama mereka. Satu masa nanti pasti Allah akan menyempumakan urusan agama ini dengan memberi kemenangan kepadanya di mana orang yang menunggang itu berjalan dari San'a di Yaman ke Hadramaut tanpa rasa takut kecuali hanya kepada Allah dan hanya bimbangkan serangan serigala ke atas kambing-kambingnya. Tetapi kamu ini hendak mencapai kemenangan dengan segera".

Demikianlah kita mendapati Rasulullah, walaupun sangat sedih dan dukacita melihat orang-orang yang beriman ditimpa bencana dan seksaan dari kaum Musyrikin, baginda murka apabila diminta supaya berdoa' kepada Allah bagi mereka. Ini adalah bertujuan mendidik mereka supaya mereka tahu bahawa ujian dan bencana itu bukanlah perkara baru dan asing dan itu adalah sunnah Allah, undang-undang Allah yang pasti berlaku ke atas orang-orang yang beriman dan pasti berlaku di atas jalan dakwah Islam, sebagaimana yang telah dialami oleh orang-orang mukmin sebelum mereka.

Oleh kerana itu, hendaklah mereka bersabar sebagaimana sabarnya mukminin sebelum mereka, bersabar dengan penuh tenang dan yakin bahawa kemenangan akhirnya akan menjadi milik mereka. Allah akan menyempumakan urusan Islam itu dan menegakkan kedaulatannya di muka bumi sekalipun bagaimana besar dan banyaknya tipu daya musuh-musuh Allah.



petikan dari JALAN DA'WAH (Syeikh Mustafa Masyhur)

:: PERMULAAN sebuah PENERUSAN ::


Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak kukatakan, Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu, dengarlah dengan teliti kata-kataku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir disini pada hari ini.

Wahai manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci, anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak. Janganlah kamu sakiti sesiapapun agar orang lain tidak menyakiti kamu lagi. Ingatlah bahawa sesungguhya kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti membuat perhitungan di atas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba, oleh itu, segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan mulai sekarang. Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikutinya dalam perkara-perkara kecil.


Wahai manusia sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, mereka juga mempunyai hak ke atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka ke atas kamu, maka mereka juga berhak diberikan makan dan pakaian, dalam suasana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik dan berlemah-lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.


Wahai manusia, dengarlah bersungguh-sungguh kata-kataku ini, sembahlah Allah, dirikanlah solat lima waktu, berpuasalah di bulan Ramadhan, dan tunaikanlah zakat dari harta kekayaan kamu. Kerjakanlah ibadah haji sekiranya kamu mampu. (Semua manusia berasal dari Adam dan Hawa, tidak ada (bangsa) Arab yang lebih mulia dari (bangsa) bukan Arab atau (bangsa) bukan Arab lebih mulia dari (bangsa) Arab; juga tidak ada yang (berkulit) putih lebih mulia dari yang (berkulit) hitam atau yang (berkulit) hitam lebih mulia dari (berkulit) putih) Ketahuilah bahawa setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama; tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam Taqwa dan beramal saleh.

Ingatlah, bahawa kamu akan menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggungjawabkan diatas segala apa yang telah kamu kerjakan. Oleh itu, awasilah agar jangan sekali-kali kamu terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.


Wahai manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kamu. Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, nescaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al-Qur an dan Sunnahku.

Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dariku. Saksikanlah Ya Allah, bahawasanya telah aku sampaikan risalahMU kepada hamba-hambaMu.




“Pada hari ini, telah Aku sempurnakan bagimu Agamamu, dan telah aku cukupkan nikmatKu untukmu, dan Aku redha Islam menjadi agamamu”. (Al-Maidah-3)


Ayat Terakhir yang diwahyukan Allah SWT ke atas Baginda Rasulullah SAW tidak lama selepas Khutbah Wida’

:: Wasiat Hasan Al-Banna ::




Saudaraku,


Janganlah engkau putus asa, kerana putus asa bukanlah akhlak seorang muslim. Ketahuilah bahwa ke-nyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dan impian hari inj adalah kenyataan di hari esok. Waktu masih panjang dan hasrat akan terwujudnya kedamaian masih tertanam dalam jiwa masyarakat kita, meski fenomena-fenomena kerusakan dan kemaksiatan menghantui mereka. Yang lemah tidak akan lemah sepanjang hidup-nya dan yang kuat tidak akan selamanya kuat.


Allah swt. berfirman,
"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orangorang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami ivguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman serta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dan mereka itu," (Al-Qashash: 5-6)

Putaran waktu akan memperhhatkan kepada kita peristiwa-peristiwa yang mengejutkan dan memberikan peluang kepada kita untuk berbuat. Dunia akan melihat bahwa dakwah kita adalah hidayah, kemenangan, dan kedamaian, yang dapat menyembuhkan umat dari rasa sakit yang tengah dideritanya. Setelah itu tibalah giliran kita untuk memimpin dunia, kerana bumi tetap akan berputar dan kejayaan itu akan kembab kepada kita. Hanya Allah-lah harapan kita satu satunya. Bersiap dan berbuatlah, jangan menunggu datangnya esok hari, kerana bisa jadi engkau tidak bisa berbuat apa-apa di esok hari.


'' Kita memang harus menunggu putaran waktu itu, tetapi kita tidak boleh berhenti. Kita harus terus berbuat dan terus melangkah, kerana kita memang tidak mengenal kata "berhenti" dalam berjihad ''


Allah swt. berfirman,
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, sungguh akan.Kami tunjukkan jalan-jalan Kami." (Al-Ankabut: 69)
Hanya Allah-lah dzat yang Mahaagung, bagi-Nya segala puji.

;;
Blog Widget by LinkWithin
Template by - Abdul Munir - 2008